
Negara Terancam Resesi Global 2023, Emas Masih Menjadi Pilihan Pertama Investasi
KARYAJAYA32 – Ancaman resesi global pada 2023 mencengkeram pasar keuangan negara Indonesia. Ada risiko resesi karena dunia saat ini sedang mengalami krisis akibat isu geopolitik global yang sedang berlangsung.
Selain itu, meningkatnya inflasi domestik telah menyebabkan aksi jual di pasar saham. Meningkatnya tingkat inflasi di beberapa negara telah membuat masalah resesi semakin nyata.
Aset berisiko juga turun baru-baru ini. Kepala ekonom global Citigroup Nathan Sheets mengatakan risiko dunia memasuki resesi dalam 18 bulan ke depan sekarang berada di 50.
Analis menawarkan saran untuk melepaskan investasi karena mereka melihat dunia menuju resesi. Anthony Watson, pendiri dan presiden Spesialis Pensiun Thrive yang berbasis di Michigan, juga menyarankan untuk melepaskan investasi.
Menurutnya, dalam kondisi resesi, value stock atau saham-saham yang dinilai memiliki harga terlalu rendah ketimbang kinerja keuangannya, akan lebih menguntungkan ketimbang growth stock.
“Value stock cenderung unggul ketimbang growth stock ketika memasuki resesi,” kata Watson sebagaimana dilansir CNBC International, dikutip Senin (18/7/2022).
Selain itu, ia juga menyarankan untuk mempertimbangkan aset investasi masuk ke obligasi, sebab selain lebih aman ketimbang saham, imbal hasil (yield) yang ditawarkan kini cukup tinggi.
Kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral membuat yield obligasi cenderung akan menanjak. Hal ini tentunya memberikan keuntungan, apalagi obligasi merupakan aset yang lebih aman ketimbang saham.
Selain obligasi, emas yang secara tradisional menjadi aset lindung nilai terhadap inflasi juga bisa menjadi pilihan investasi. Awal Maret lalu emas sempat melesat ke US$ 2.069/troy ons dan nyaris memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa.
Namun setelahnya justru melempem dan kini diperdagangkan di dekat US$ 1.800/troy ons. Seandainya dunia mengalami resesi, apalagi jika kebijakan bank sentral gagal menurunkan inflasi dengan cepat, maka emas punya potensi kembali melesat.