KaryaJaya32.com – Logam mulia emas dinilai masih tetap sebagai instrumen investasi yang menarik di tahun 2022, meskipun diperkirakan akan terdapat kendala kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. “Investasi emas akan lebih kompetitif, selain lantaran asumsi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS, juga pengaruh berdasarkan pemulihan ekonomi global yang bisa menciptakan harga emas tertahan,” kata analis Ariston Chendra. Meski demikian tambah Ariston, investasi emas di dalam negeri masih akan melesat seperti yang dialami investor pada logam mulia Antam.
“Sepanjang 2021 harga emas Antam mengalami pelemahan mengikuti emas global, namun pada tahun ini investor ritel optimis emas akan kembali melesat terutama emas Antam,” ujarnya. Terlebih lagi mengawali tahun 2022, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam mengalami kenaikan yang relatif tajam. Menurut situs resmi milik PT Antam, harga emas batangan berukuran 1 gram Rp945.000 dalam awal tahun 2022 (3 Januari) naik Rp7.000/gram atau 0,75 % dibanding akhir 2021 sebesar Rp938.000 per gram. Ia menjelaskan, banyak lembaga investasi memproyeksikan harga emas global akan berada pada kisaran 1.800 dolar AS/troy ounce sampai 2.000 dolar AS/troy ounce pada tahun 2022. Faktor utama yang menggerakkan emas masih suku bunga di AS. “Emas masih tetap menguat dalam 2 hari perdagangan terakhir meski bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret 2022,” ujar Ariston. Kenaikan suku bunga sanggup memberikan pengaruh negatif terhadap emas, namun spekulasi kenaikan di kurang dari tiga bulan ke depan belum bisa menciptakan harga emas tertekan.
Ini bisa menjadi kabar baik, yang bisa menjadi sinyal emas akan kuat menahan kenaikan suku bunga dan melaju pada tahun 2022. “Melihat adanya kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga 2-3 kali. Untuk 2022, emas masih terlihat akan terus menarik, lantaran sifat emas yang merupakan aset berisiko kecil dan juga sebagai alternatif investasi,” ujarnya. Menurut dia, pada 2022 harapan pasar terhadap The Fed terlihat cukup tinggi, dengan penyelesaian stimulus akan berjalan lebih cepat ditambah dengan perubahan suku bunga sampai 3 kali hingga akhir tahun 2022. “Aset emas, pergerakan harganya akan menjadi lebih menarik baik bagi para pencari harga emas murah juga bagi para pelaku pasar yang memanfaatkan fluktuasi harga,” kata Ariston.
Tinggalkan Balasan