KaryaJaya32.com – Sudah sebagai rahasia umum jika emas merupakan jenis logam mulia yang paling diminati masyarakat baik untuk investasi juga digunakan sehari-hari. Sebab, emas dianggap aman atau risk free bagi orang awam yang ingin berinvestasi.
Selain itu, pergerakan harga emas juga sangatlah dinamis. Secara umum pun harga emas selalu naik. Contohnya harga emas di Indonesia dalam tahun 2015 yang hanya berkisar Rp 490.000 hingga Rp 530.000 per gram.
Bahkan, beberapa bulan belakangan harga logam mulia emas naik cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, saat ini harga emas sudah pada angka Rp 700.000 per gramnya. Artinya harga emas sudah mengalami kenaikan sampai 35 persen.
Melansir berdasarkan laman sikapiuangmu.ojk.go.id, terdapat 5 penyebab yang membuat harga emas bisa naik turun sedemikian rupa, Berikut ulasannya.
- Ketidakpastian Kondisi Global
Berbagai situasi yang terjadi pada sekeliling kita misalnya politik, ekonomi, krisis, resesi, atau perang merupakan salah satu pemicu naik dan turunnya harga emas. Contohnya, ketika terjadi kerusuhan politik pada Indonesia dalam tahun 1998 dengan tujuan menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto dalam kondisi ekonomi dan politik yang kacau balau, emas acap kali dipercaya menjadi penyelamat. Lantaran itulah ketika terjadi krisis atau perang, umumnya harga emas akan melonjak naik.
Adapun, insiden belakangan ini ketika dihadapkan dengan berita kenaikan harga emas yang diakibatkan oleh situasi perang dagang Amerika Serikat dan China. Situasi ini menggenjot investor dunia berbondong-bondong untuk berinvestasi aset aman (safe haven), salah satunya emas.
Namun, ketika situasi mulai adem safe haven seperti emas akan kekurangan peminat. Risk appetite investor datang lagi dan perburuan terhadap aset-aset berisiko pun dimulai. Harga emas bisa jadi akan turun nantinya. - Penawaran dan permintaan emas
Hukum penawaran dan permintaan juga berlaku dalam emas. Lebih besar permintaan emas ketimbang penawarannya menciptakan harga logam mulia yang digemari ibu-ibu rumah tangga ini naik. Tetapi, jika terjadi penawaran lebih besar daripada permintaannya maka harga emas akan anjlok.
Sebagai informasi, OJK melaporkan ketersediaan emas pada dunia ini cukup terbatas, di mana produksi emas di dunia selain berdasarkan hasil pertambangan juga dari berdasarkan daur ulang emas. Ada 2 versi hasil hitung berdasarkan total emas yang terdapat pada dunia. Versi pertama berdasarkan Thomson Reuters GFMS yang menyebut angka totalnya mencapai 171.300 ton. Sementara versi kedua berdasarkan James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlahnya mencapai 155.244 ton. - Kebijakan Moneter
Harga emas juga sangat tergantung berdasarkan kebijakan moneter yang diambil bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau secara informal disebut The Fed). Kebijakan moneter yang dimaksud merupakan kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Apabila, The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab, mata uang dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.
Begitu juga sebaliknya. Seperti yang terjadi saat ini, The Fed telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga. Harga emas pun melonjak naik lantaran munculnya keputusan tersebut. - Inflasi
Inflasi merupakan salah satu faktor utama yang menciptakan harga-harga barang semakin naik, hal ini juga berdampak dalam harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka semakin mahal juga harga emas.
Hal ini dikarenakan masyarakat yang enggan menyimpan aset mereka dalam bentuk uang yang mudah kehilangan nilainya dan lebih menentukan berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih kondusif ketika inflasi. Lantaran semakin diminati inilah, maka harga emas akan meningkat pula. - Nilai Tukar Dolar Amerika Serikat
Harga emas dalam negeri mengacu pada harga emas internasional yang dikonversi berdasarkan dolar Amerika Serikat (AS) ke dalam mata uang rupiah. Alhasil, harga emas sangat ditentukan oleh pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Apabila nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS melemah maka harga emas lokal menguat atau tinggi. Sebaliknya, bila nilai tukar Rupiah menguat, maka harga emas lokal cenderung turun.
Tinggalkan Balasan